First Phase
Kami tidak pernah meminta,
tapi Tuhan mengizinkan hati ini bertemu.
Percakapan sederhana itu ternyata bukan kebetulan, takdir memang menjadi alasan pertemuan.
Second Phase
Waktu berjalan, kata demi kata terucap.
Dari percakapan singkat, tumbuh rasa yang sulit dijelaskan.
Kami saling menemukan rumah di hati yang sebelumnya asing.
Hadir bukan hanya untuk mengisi,
tetapi juga untuk melengkapi yang selama ini terasa kurang.
Third Phase
Cinta itu datang begitu tenang.
Ia tidak bergegas, tidak terburu-buru,
tapi perlahan mengakar kuat.
Di dalamnya ada tawa, ada doa, ada rindu,
dan ada keyakinan bahwa bersama adalah takdir terbaik.
Fourth Phase
Kami tidak selalu sempurna.
Ragu pernah hadir, jarak pernah menguji,
tapi kasih dan kesetiaan selalu menjadi jawaban.
Dalam genggaman tangan ini,
kami belajar arti sabar, arti percaya, dan arti setia.
Final Phase
Kini kami adalah tuan dan puan dengan sisi ego dan kosong yang bertapak di atas permulaan menuju tujuan. Bersama, kami berlayar.